Assalamu'alaikum, selamat berakhir pekan sobat diseluruh penjuru negri. Kali ini saya tak lagi sedang galau dan mengacaukan isi blog saya sndiri dengan puisi galau, back to logic dan ingin berbagi postingan mengenai bencana yang sering terjadi di Indonesia yaitu Gempa Bumi.
Gempa bumi merupakan getaran di permukaan bumi / tanah yang
terjadi karena pelepasan energi secara tiba-tiba oleh batuan yang berada di
bawah permukaan maupun karena batuan mengalami pematahan atau pensesaran. Gempa
bumi dengan magnitudo cukup besar (mb > 5,9 skala Richter) mampu merusakkan
bangunan.
Gempa bumi bisa merusak melalui dua cara, yaitu :
1. Langsung,
dari getarannya yang memberikan efek gaya horisontal,
2. Tidak langsung,
melalui liquefaction (Chandler, 1977).
Magnitudo/besaran
gempa bumi adalah energi yang dilepaskan saat gempa bumi, biasanya diukur
dari rekaman gelombang seismik. Sedangkan Skala Richter
dipergunakan untuk menentukan besaran gempa menengah yang episentrumnya
kurang/sama dengan 100 km dari seismograf (ML). Semakin besar magnitudo gempa bumi, semakin luas dan semakin
lama orang merasakannya.
Berdasarkan atas penyebabnya gempa Bumi
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1.
Gempa Tektonik
Adalah Gempa yang di sebabkan oleh pergeseran lempeng tektonik. Lempeng tektonik bumi kita ini
terus bergerak, ada yang saling mendekat di bagi menjadi:
(a) Penunjaman antara kedua lempeng samurdra
(b) Penunjaman antara lempeng samudra dan benua
(c) Tumbukan antara kedua lempeng benua saling
menjauh, atau saling menggelangsar. Karena tepian lempeng yang tidak rata, jika
bergesekan maka, timbullah friksi. Friksi inilah yang kemudian melepaskan
energi goncangan.
2.
Gempa Vulkanik
Adalah gempa yang disebabkan oleh kegiatan
gunung api. Magma yang berada pada kantong di bawah gunung tersebut mendapat tekanan dan melepaskan energinya secara tiba-tiba sehingga
menimbulkan getaran tanah. Gempa ini disebabkan oleh kegiatan gunung api. Magma
yang berada pada kantong di bawah gunung tersebut mendapat tekanan
dan melepaskan energinya secara tiba-tiba sehingga menimbulkan getaran
tanah.
3.
Gempa Runtuhan
Adalah gempa lokal yang terjadi apabila suatu gua di daerah topografi karst
atau di daerah pertambangan runtuh. Sifat gempa bumi runtuhan : Melalui
runtuhan dari lubang-lubang interior bumi.
.
Menurut Fowler, 1990 mengklasifikasikan
gempa berdasarkan kedalaman fokus sebagai berikut:
·
Gempa
dangkal : kurang dari 70 km
·
Gempa
menengah : kurang dari 300 km
·
Gempa
dalam : lebih dari 300 km (kadang-kadang > 450 km)
Anatomi Gempa
Ilmu yang
mempelajari tentang gempa disebut dengan seismologi. Ilmu
ini mengkaji tentang apa yang terjadi pada permukaan bumi di saat gempa,
bagaimana energi goncangan merambat dari dalam perut bumi ke permukaan, dan
bagaimana energi ini dapat menimbulkan kerusakan, serta proses penunjaman antar
lempeng pada sesar bumi yang menyebabkan terjadinya gempa.
Intensitas gempa bumi
adalah suatu skala yang berdasarkan pengalaman pribadi
yang pertamakali ditemukan oleh Giuseppi Mercalli pada tahun 1902 kemudian dimodifikasi oleh Charles Richter
pada tahun 1956. Skala ini terdiri dari 12 pembagian intensitas gempa bumi dan ditulis memakai huruf romawi.
PENYEBAB
TERJADINYA GEMPA BUMI
Kebanyakan gempa bumi
disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan
oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan
akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi
oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.
Gempa bumi
biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang
paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar
terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat
terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi.
Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung
berapi. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal
ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa
bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
Ø Hiposentrum dan Episentrum (Focus and
Epicenter)
Titik dalam
perut bumi yang merupakan sumber gempa dinamakan hiposentrum
atau fokus. Proyeksi tegak lurus
hiposenter ini ke permukaan bumi dinamakan episentrum. Gelombang gempa merambat dari hiposenter ke patahan sesar fault rupture.
Bila kedalaman fokus dari permukaan adalah 0 - 70 km, terjadilah gempa dangkal (shallow
earthquake), sedangkan bila kedalamannya antara 70 - 700 km, terjadilah gempa dalam (deep earthquake).
Gempa dangkal menimbulkan efek goncangan yang lebih dahsyat dibanding gempa
dalam. Ini karena letak fokus lebih dekat ke permukaan, dimana batu-batuan
bersifat lebih keras sehingga melepaskan lebih besar regangan (strain).
Ø Sesar Bumi (Earth Fault)
Sesar (fault) adalah celah pada kerak
bumi yang berada di perbatasan antara dua lempeng tektonik. Gempa sangat
dipengaruhi oleh pergerakan batuan dan lempeng pada sesar ini. Bila batuan yang
menumpu merosot ke bawah akibat batuan penumpu di kedua sisinya bergerak saling
menjauh, sesarnya dinamakan sesar normal (normal
fault) . Bila batuan yang
menumpu terangkat ke atas akibat batuan penumpu di kedua sisinya bergerak
saling mendorong, sesarnya dinamakan sesar terbalik (reverse
fault) . Bila kedua batuan
pada sesar bergerak saling menggelangsar, sesarnya dinamakan sesar geseran-jurus (strike-slip
fault).
Sesar
normal dan sesar terbalik, keduanya menghasilkan perpindahan
vertikal (vertical displacement), sedangkan sesar
geseran-jurus menghasilkan perpindahan horizontal
(horizontal displacement).
Daftar Rujukan
1. Memahami GEOLOGI DAN SEJARAH BENCANA GEOLOGI DI
INDONESIA Oleh:
Subagyo Pramumijoyo dan Dwikorita Karnawati Jurusan
Teknik Geologi FT UGM E-mail: bagyo@ugm.ac.id
2. warta geologi vol 4 no 2 juni 2009
4. http://dedekusn.wordpress.com/2012/04/17/serba-serbi-gempa-jenis-jenis-gempa-proses-terjadinya/
0 komentar:
Posting Komentar