“Strategi
Think Pair Share(TPS) atau berfikir
berpasangan merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa”. (Trianto, 2007: 61). Strategi ini
dikembangkan oleh Frank Lyman dan kawan-kawan dari Universitas Maryland. Sedangkan Arends (dalam Trianto, 2007: 61)
menyatakan bahwa “Think Pair Share merupakan
suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas”. Menurut
Lie (2005:57) “Think-Pair-Share
adalah pembelajaran yang memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri dan
bekerjasama dengan orang lain”.
Bisa
disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif Think
Pair Share (TPS) adalah pembelajaran yang dirancang untuk mempengaruhi
interaksi siswa agar terjadi variasi pola diskusi dalam kelas. Hal ini
dimaksudkan agar siswa tidak mengalami kebosanan dalam proses diskusi dalam
kelas. Dalam
hal ini, guru sangat berperan penting untuk membimbing siswa melakukan diskusi,
sehingga terciptanya suasana belajar yang lebih hidup, aktif, kreatif, efektif
dan menyenangkan. Dengan demikian jelas bahwa melalui model pembelajaran Think-Pair-Share, siswa secara langsung
dapat memecahkan masalah, memahami suatu materi secara berkelompok dan saling
membantu antara satu dengan yang lainnya, membuat kesimpulan (diskusi) serta
mempresentasikan di depan kelas sebagai salah satu langkah evaluasi terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
Langkah-langkah
pembelajaran Think Pair Share(TPS) (Lyman
dalam Nurhadi 2009: 77)
1.Berfikir
(Thinking)
Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang
terkait dengan pelajaran dan siswa diberi waktu satu menit untuk berfikir
sendiri mengenai jawaban atau isu tersebut.
2.Berpasangan
(Pairing)
Selanjutnya guru meminta kepada siswa
untuk berpasangan dan mendiskusikan mengenai apa yang telah difikirkan.
Interaksi selama periode ini dapat menghasilkan jawaban bersama jika suatu pertanyaan
telah diajukan atau penyampaian ide bersama.
3.Berbagi
(Sharing)
Pada langkah akhir ini guru meminta
pasangan-pasangan tersebut untuk berbagi atau bekerjasama dengan kelas secara
keseluruhan mengenai apa yang telah mereka bicarakan.
Laura
(dalam Amelya, 2001) menyatakan bahwa salah satu keunggulan dari model
pembelajaran Think Pair Share ini adalah:
a. Mudah
diterapkan pada berbagai tingkat kemampuan berfikir dan dalam setiap kesempatan
b. Siswa
diberi waktu lebih banyak berfikir, menjawab, dan saling membantu satu sama
lain.
c. Prosedur
yang digunakan juga cukup sederhana.
d. Bertanya
kepada teman sebaya dan berdiskusi kelompok untuk mendapatkan kejelasan
terhadap apa yang telah dijelaskan oleh guru bagi siswa tertentu akan lebih
mudah dipahami.
e. Diskusi
dalam bentuk kelompok-kelompok kecil ini sangat efektif untuk memudahkan siswa
dalam memahami materi dan memecahkan suatu permasalahan.
Model
pembelajaran Think Pair Share(TPS)
memiliki kelemahan yaitu:
a.
Dibutuhkan waktu
yang lama
b.
Pada pembelajaran
kooperatif, siswa belajara dan bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil. Hal
ini dimaksudkan agar interaksi antar siswa menjadi maksimal dan efektif.
Apabila jumlah siswa sangat banyak gutu akan mengalami kesulitan membimbing
siswa.
Model
pembelajaran Think Pair Share(TPS)
ini memberikan waktu kepada siswa untuk berfikir lebih banyak. Berfikir sendiri
dan berfikir secara kolaborasi dengan siswa pasangannya untuk saling membantu
dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru. Dengan begini, siswa
tentunya akan lebih memahami materi yang disajikan oleh guru, sebab dengan
kolaborasi/Tanya jawab antar siswa, maka siswa secara tidak langsung akan
terdorong untuk mengkostruksi pengetahuannya.
Sumber:
Anggraeni, Dwi
Winda. 2011. Penerapan model Pembelajaran
Think Pair Share (TPS) untuk Menigkatkan Hasil Belajar Geografi Kelas XI IPS 2
SMA Negeri 6 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FIS UM
Fachrur Rozi, Muhammad. 2007. Pengaruh metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share (TPS)
terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Probolinggo. Skripsi tidak
diterbitkan. Malang: FIP UM
Lie.2005. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo
Nurdin. 2003. Revitalisasi Cooperative Learning Model
Think Pair Share Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, (online), (http://www.file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR.../KARYA_ILMIAH_2.pdf),
diakses 1 November 2011
Sarijono. 2011. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi
PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
S Suyanto, 2008. Model-Model Pembelajaran. Makalah
disajikan dalam pendidikan dan Latihan Profesi guru(PLPG) di PSG rayon 15,
Universitas Negeri Malang, Malang, 2 Oktober
Trianto.2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif
Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar