Assalamu"alaikum selamat malem teman2 di seluruh penjuru negeri yg q cintai n sayangi sehidup semati (lebay..:D). Di malam yg cerah ini izinkan sy berbagi catatan kuliah saya tentang sesuatu yang berhubungan dengan air,, yaitu Hidrosfer.
Hidrosfer berasal dari kata hidros = air dan sphere = daerah atau bulatan. Hidrosfer merupakan salah satu unsur geosfer yang terdiri atas air dalam berbagai wujud. Air bisa berwujud padat, cair, maupun gas. Setiap air di Bumi mengalami fase tersebut dalam siklus hidrologi. Dalam kehidupan, air mempunyai fungsi yang sangat penting.
Hidrosfer berasal dari kata hidros = air dan sphere = daerah atau bulatan. Hidrosfer merupakan salah satu unsur geosfer yang terdiri atas air dalam berbagai wujud. Air bisa berwujud padat, cair, maupun gas. Setiap air di Bumi mengalami fase tersebut dalam siklus hidrologi. Dalam kehidupan, air mempunyai fungsi yang sangat penting.
.
Siklus Hidrologi
Jumlah air di Bumi adalah tetap.
Perubahan yang dialami air di Bumi hanya terjadi pada sifat, bentuk, dan
persebarannya. Air akan selalu mengalami perputaran dan perubahan bentuk selama
siklus hidrologi berlangsung. Air mengalami gerakan dan perubahan wujud secara
berkelanjutan. Perubahan ini meliputi wujud cair, gas, dan padat. Air di alam
dapat berupa air tanah, air permukaan, dan awan. Air-air tersebut mengalami
perubahan wujud melalui siklus hidrologi. Adanya terik matahari pada siang hari
menyebabkan air di permukaan Bumi mengalami evaporasi (penguapan) maupun transpirasi
menjadi uap air. Uap air akan naik hingga mengalami pengembunan (kondensasi)
membentuk awan.
Akibat pendinginan terus-menerus, butir-butir air di awan bertambah besar hingga akhirnya jatuh menjadi hujan (presipitasi). Selanjutnya, air hujan ini akan meresap ke dalam tanah (infiltrasi dan perkolasi) atau mengalir menjadi air permukaan (run off). Baik aliran air bawah tanah maupun air permukaan keduanya menuju ke tubuh air di permukaan Bumi (laut, danau, dan waduk). Inilah gambaran mengenai siklus hidrologi.
Siklus air dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut :
1.
Siklus Air Kecil, yaitu air laut
menguap, mengalami kondensasi menjadi awan dan hujan, lalu jatuh ke laut
2.
Siklus Air Sedang, yaitu air laut
menguap, mengalami kondensasi dan dibawa angin, membentuk awan di atas daratan,
jatuh sebagai hujan, lalu masuk ke tanah, selokan, sungai, dan ke
laut lagi.
3. Siklus Air Besar, yaitu air laut
menguap menjadi gas kemudian membentuk kristal2 es di atas laut, dibawa angin
ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh sebagai salju, membentuk gletser (lapisan
es yang mencair), masuk ke sungai, lalu kembali ke laut.
Perairan Darat
Dalam rangkaian siklus hidrologi yang
panjang, air akan melalui bentukbentuk perairan, baik itu air permukaan maupun
air tanah
.
.
Sungai
Cobalah amati
sungai di wilayah tempat tinggalmu. Amati aliran, letak, dan arah alirannya.
Jika kamu perhatikan, sungai berada lebih rendah dari tanah di sekitarnya.
Sungai menjadi tempat mengalirnya air tawar, danau, rawa, laut, maupun ke
sungai yang lain. Sungai di pegunungan berbeda dengan sungai yang ada di
dataran meskipun itu merupakan satu kesatuan. Oleh karena itu, bagian sungai
bisa dikategorikan menjadi tiga.
1) Bagian
hulu, dengan arus yang deras, daya erosi besar, arah erosi vertikal, kadang
berupa air terjun. Di bagian ini tidak terjadi proses pengendapan dan lembah
sungai berbentuk V.
2) Bagian
tengah, dengan arus tidak begitu deras, erosi telah berkurang, lembah sungai
berbentuk U, erosi yang terjadi vertikal dan horizontal.
3) Bagian
hilir, dengan arus tenang, daya erosi kecil, terjadi erosi horizontal, dan
banyak terjadi pengendapan hingga membentuk delta.
Rawa
Di
Indonesia, rawa banyak terdapat di pantai timur Sumatra dan pantai selatan
Kalimantan. Rawa merupakan daerah yang selalu tergenang air. Genangan ini bisa
berasal dari air hujan, air sungai, maupun dari sumber mata air di dalam tanah.
Keberadaan rawa sangat bermanfaat bagi kehidupan. Tumbuhan rawa seperti eceng
gondok dapat digunakan sebagai bahan baku biogas dan barang kerajinan seperti
anyaman tas dan sebagainya. Selain itu, rawa dapat digunakan sebagai lahan
pertanian pasang surut perikanan darat dan dikembangkan sebagai daerah wisata.
Danau
Hampir sama
dengan rawa, danau juga merupakan genangan. Namun, genangan ini terjadi karena
adanya cekungan (basin) yang terisi air. Cekungan ini bisa terjadi karena beberapa
sebab, misalnya karena adanya proses tektonik seperti patahan, yang membentuk
danau tektonik seperti Danau Singkarak di Sumatra. Proses vulkanik membentuk
danau vulkanik seperti Danau Batur di Bali. Pelarutan batuan karst juga akan
menghasilkan danau dolina. Mencairnya es akan membentuk danau glasial.
Sementara itu, danau buatan manusia sering disebut waduk atau bendungan.
Air
Tanah
Air tanah
merupakan bagian dari air di Bumi yang berasal dari air hujan. Air hujan yang jatuh
di permukaan tanah meresap ke dalam tanah kemudian terkumpul pada suatu lapisan
batuan yang tidak tembus atau kedap air (impermeable). Meskipun
jumlahnya hanya 0,75% dari total air di Bumi, air tanah merupakan air tawar
yang banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti memasak, mandi,
dan mencuci.
Perairan
Laut
Perairan laut yang mengelilingi benua-benua
di Bumi dapat dibedakan menjadi samudra. Sebenarnya Bumi hanya memiliki satu
samudra karena keempat samudra terhubung satu dengan lainnya. Benua-benua dan
pulaupulau yang muncul di atas samudra luas seakan-akan menjadi pembatas dan
pembeda samudra-samudra tersebut. Adanya benua-benua dan pulaupulau yang
membatasi samudra menimbulkan adanya istilah laut, selat, serta teluk.
Zona Laut
Laut mempunyai kedalaman dasar yang
berbeda-beda. Dasar laut membentuk lereng mulai garis pantai ke arah tengah
laut. Kedalaman laut makin bertambah dengan makin jauh jaraknya dari daratan
pantai. Berdasarkan zona kedalamannya, laut dapat dibedakan menjadi beberapa
zona sebagai berikut.
a) Zona
litoral atau zona pasang surut, merupakan wilayah laut yang berada di antara
pasang naik dan pasang surut air laut. Zona ini sering disebut dengan daerah
pantai.
b) Zona
neritik, merupakan wilayah laut yang berada di antara garis pantai kedalaman
200 m. Pada zona ini sinar matahari masih dapat menembus ke dalam. Ikan dan
sejenisnya serta tumbuhan laut banyak dijumpai pada zona ini.
c) Zona
batial, merupakan wilayah laut yang berada pada kedalaman 200–2.500 m. Pada
zona ini sinar matahari sudah tidak mampu menembus ke dalam sehingga organisme
laut tidak sebanyak pada
d) Zona
abisal, merupakan wilayah laut yang mempunyai kedalaman lebih dari 2.500 m.
Suhu pada wilayah ini sangat dingin. Hewan laut yang dapat hidup hanya terbatas
dan tumbuhan laut sudah tidak ada.
Berdasarkan letaknya, laut dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu laut pedalaman (Continental Sea), laut tepi dan laut
pertengahan.
a. Laut
Pedalaman (Continental Sea)
Laut pedalaman adalah laut yang terletak
di antara dua benua. Sesuai dengan namanya laut ini menjorok ke pedalaman atau
dikelilingi oleh daratan. Karena letaknya tersebut, laut ini tidak dipengaruhi
arus samudera dan tidak mengalami pasang surut. Kadar garamnya juga berbeda
dengan laut pada umumnya. Contoh laut pedalaman adalah Laut Kaspia, Laut Hitam,
dan Laut Mati.
b. Laut
Tepi
Laut tepi adalah laut yang terdapat pada
landas benua atau di benua, tetapi berhubungan bebas dengan samudera. Karena
letaknya di tepi maka arus pasang samudera mempengaruhi arus di laut tepi. Contoh
laut tepi adalah Laut Jepang, Laut Arab, Laut Utara, dan Laut Cina Selatan.
c. Laut
Pertengahan
Laut Pertengahan adalah Laut yang berada
di tengah-tengah benua. Contoh laut pertengahan adalah Laut Merah dan Laut
Tengah.
Batas Wilayah Laut
Bagi negara maritim
seperti Indonesia, batas laut merupakan hal yang sangat penting untuk
disepakati aturannya. Hal ini menyangkut kekayaan alam yang ada di dalamnya dan
kedaulatan suatu negara. Walaupun sampai saat ini terjadi permasalahan dalam penentuan
batas wilayah laut dengan negara tetangga terutama Malaysia, sebenarnya
Perserikatan Bangsa- Bangsa telah menetapkan Hukum Laut Internasional yang
dikenal dengan nama UNCLOS (United Nation Convention on The Law of
The Sea) di Jamaika Tahun 1982. Menurut aturan tersebut, batas Laut
Indonesia meliputi batas landas kontinen, batas teritorial dan Zona Ekonomi
Eksklusif (ZEE).
a.
Batas Landas Kontinen
Dari garis pantai ke arah lautan sejauh
200 m, dasar lautnya menurun secara perlahan-lahan dan masih menunjukkan ciri
sebuah benua. Daerah tersebut dikenal dengan nama landas kontinen yaitu batas
dasar laut yang paling tepi. Lautan yang ada di atasnya, berupa laut dangkal
dengan kedalaman kurang dari 200 m. Batas landas kontinen tentunya tidak sama.
Walaupun demikian, jarak terjauhnya sekitar 200 mil dari garis dasar yaitu
garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung terluar pulau.
Negara yang menguasai batas landas kontinen memiliki hak untuk memanfaatkan
sumberdaya alam yang terdapat di dalam dan di bawah wilayah itu.
b.
Batas Laut Teritorial
Batas laut teritorial Indonesia adalah
sejauh 12 mil. Batas tersebut ditarik dari garis dasar dari pulaupulau terluar
wilayah Indonesia. Laut yang terletak di dalam garis dasar disebut laut
pedalaman. Pada wilayah laut teritorial, negara memiliki kedaulatan penuh.
Walaupun demikian, negara yang bersangkutan tetap harus menyediakan jalur
pelayaran lalu lintas damai, baik di atas permukaan maupun di bawah permukaan
air.
c.
Zone Ekonomi Ekslusif
Jenis wilayah atau zone laut lainya yang
menjadi hak sebuah negara adalah Zone Ekonomi Ekslusif (ZEE) yaitu wilayah laut
sejauh 200 mil dari garis dasar ke arah laut bebas sebuah negara kepulauan.
Dalam zone tersebut, negara memiliki hak atau berdaulat atas eksplorasi dan
eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan sumberdaya alam, baik hayati maupun
non hayati di laut maupun di bawah dasar laut. Negara yang bersangkutan
memperoleh kesempatan pertama dalam pemanfaatannya. Namun demikian, negara
tersebut memiliki pula kewajiban untuk menghormati lalu lintas damai di lautan
tersebut.
Pemanfaatan Perairan Darat bagi Kehidupan
a.
sebagai sumber air untuk kegiatan
pertanian;
b.
sebagai pembangkit Tenaga Listrik (PLTA)
;
c.
sebagai prasarana lalu lintas;
d.
sebagai sumber pangan berupa ikan dan
sejumlah binatang lainya;
e.
sebagai tempat budidaya ikan air tawar;
f. sebagai sarana kebutuhan rumah tangga seperti cuci, mandi dan kakus
f. sebagai sarana kebutuhan rumah tangga seperti cuci, mandi dan kakus
.
2. Manfaat
air tanah bagi kehidupan manusia antara lain sebagai berikut:
a.
Kebutuhan rumah tangga, yaitu untuk
mandi, mencuci, memasak, dan air minum.
b.
Irigasi, yaitu sumber air bagi
pertanian, misalnya sumur bor di daerah Indramayu, Jawa Barat.
c.
Perindustrian, yaitu dimanfaatkan
sebagai sumber air industri, misalnya industri tekstil dimanfaatkan untuk pencelupan,
industri kulit untuk membersihkan kulit, dan lain-lain.
3. Manfaat
danau bagi kehidupan:
a.
Danau sebagai
pembangkit listrik
b.
Tempat
rekreasi, Danau dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi air.
c.
Perikanan
darat, Perikanan
darat dengan cara menggunakan jaring terapung maupun keramba
d.
Pengendali
banjir, Danau
mengatur volume air yang akan dikeluarkan ke sungai melaui outlet sungai di
danau tersebut.
Laut memberikan banyak manfaat bagi
kehidupan, di antaranya sebagai berikut:
a. Sumber mata pencaharian penduduk
Perairan
laut merupakan sumber kehidupan bagi nelayan. Perairan laut menyediakan
berbagai macam jenis ikan, kerang, udang, dan sebagainya.
b. Sarana transportasi laut
Laut
merupakan air yang murah, karena hampir tidak diperlukan biaya pembuatan dan
pemeliharaan. Transportasi laut dapat berupa kapal penumpang, kapal barang, dan
kapal pesiar.
c. Pembangkit tenaga listrik
Perairan
laut memiliki potensi angin dan gelombang yang besar. Angin dan gelombang saat
ini dimanfaatkan sebagai penggerak motor penghasil listrik.
d. Tempat wisata bahari
Laut
dapat dijadikan tempat rekreasi dan wisata bahari, misalnya di Cilincing,
Ancol, dan Parangtritis.
e. Tempat pertahanan dan keamanan
Laut
merupakan tempat pertahanan dan keamanan. Kapal-kapal laut dapat menjaga
keamanan dan kedaulatan wilayah Indonesia dari serangan negara asing.
f. Sumber bahan tambang
Bahan
tambang terutama minyak dan gas banyak dijumpai di tengah perairan laut. Hal
ini terjadi karena bahan-bahan pembentuk minyak, seperti jasad organik ikan dan
tumbuhan banyak terjadi di laut.
#dari berbagai sumber
#dari berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar