Minggu, 10 Maret 2013

Hidrosfer

http://sangajidino.files.wordpress.com/2010/04/new-picture-6.pngAssalamu"alaikum selamat malem teman2 di seluruh penjuru negeri yg q cintai n sayangi sehidup semati (lebay..:D). Di malam yg cerah ini izinkan sy berbagi catatan kuliah saya tentang sesuatu yang berhubungan dengan air,, yaitu Hidrosfer. 

Hidrosfer berasal dari kata hidros = air dan sphere = daerah atau bulatan. Hidrosfer merupakan salah satu unsur geosfer yang terdiri atas air dalam berbagai wujud. Air bisa berwujud padat, cair, maupun gas. Setiap air di Bumi mengalami fase tersebut dalam siklus hidrologi. Dalam kehidupan, air mempunyai fungsi yang sangat penting.
.
Siklus Hidrologi
Jumlah air di Bumi adalah tetap. Perubahan yang dialami air di Bumi hanya terjadi pada sifat, bentuk, dan persebarannya. Air akan selalu mengalami perputaran dan perubahan bentuk selama siklus hidrologi berlangsung. Air mengalami gerakan dan perubahan wujud secara berkelanjutan. Perubahan ini meliputi wujud cair, gas, dan padat. Air di alam dapat berupa air tanah, air permukaan, dan awan. Air-air tersebut mengalami perubahan wujud melalui siklus hidrologi. Adanya terik matahari pada siang hari menyebabkan air di permukaan Bumi mengalami evaporasi (penguapan) maupun transpirasi menjadi uap air. Uap air akan naik hingga mengalami pengembunan (kondensasi) membentuk awan.

Akibat pendinginan terus-menerus, butir-butir air di awan bertambah besar hingga akhirnya jatuh menjadi hujan (presipitasi). Selanjutnya, air hujan ini akan meresap ke dalam tanah (infiltrasi dan perkolasi) atau mengalir menjadi air permukaan (run off). Baik aliran air bawah tanah maupun air permukaan keduanya menuju ke tubuh air di permukaan Bumi (laut, danau, dan waduk). Inilah gambaran mengenai siklus hidrologi.

Siklus air dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut :
1.       Siklus Air Kecil, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi menjadi awan dan hujan, lalu jatuh ke laut
2.       Siklus Air Sedang, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi dan dibawa angin, membentuk awan di atas daratan, jatuh   sebagai hujan, lalu masuk ke tanah, selokan, sungai, dan ke laut lagi. 
3.     Siklus Air Besar, yaitu air laut menguap menjadi gas kemudian membentuk kristal2 es di atas laut, dibawa angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh sebagai salju, membentuk gletser (lapisan es yang mencair), masuk ke sungai, lalu kembali ke laut.
 
Perairan Darat
Dalam rangkaian siklus hidrologi yang panjang, air akan melalui bentukbentuk perairan, baik itu air permukaan maupun air tanah
.
Sungai
http://lediana.files.wordpress.com/2009/12/ngai.jpgCobalah amati sungai di wilayah tempat tinggalmu. Amati aliran, letak, dan arah alirannya. Jika kamu perhatikan, sungai berada lebih rendah dari tanah di sekitarnya. Sungai menjadi tempat mengalirnya air tawar, danau, rawa, laut, maupun ke sungai yang lain. Sungai di pegunungan berbeda dengan sungai yang ada di dataran meskipun itu merupakan satu kesatuan. Oleh karena itu, bagian sungai bisa dikategorikan menjadi tiga.
1)      Bagian hulu, dengan arus yang deras, daya erosi besar, arah erosi vertikal, kadang berupa air terjun. Di bagian ini tidak terjadi proses pengendapan dan lembah sungai berbentuk V.
2)      Bagian tengah, dengan arus tidak begitu deras, erosi telah berkurang, lembah sungai berbentuk U, erosi yang terjadi vertikal dan horizontal.
3)      Bagian hilir, dengan arus tenang, daya erosi kecil, terjadi erosi horizontal, dan banyak terjadi pengendapan hingga membentuk delta.


Rawa
http://arisudev.files.wordpress.com/2011/07/hutan-rawa-senepis.jpgDi Indonesia, rawa banyak terdapat di pantai timur Sumatra dan pantai selatan Kalimantan. Rawa merupakan daerah yang selalu tergenang air. Genangan ini bisa berasal dari air hujan, air sungai, maupun dari sumber mata air di dalam tanah. Keberadaan rawa sangat bermanfaat bagi kehidupan. Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat digunakan sebagai bahan baku biogas dan barang kerajinan seperti anyaman tas dan sebagainya. Selain itu, rawa dapat digunakan sebagai lahan pertanian pasang surut perikanan darat dan dikembangkan sebagai daerah wisata.

Danau
http://www.celebrateindia.com/sites/default/files/files/lake1.jpgHampir sama dengan rawa, danau juga merupakan genangan. Namun, genangan ini terjadi karena adanya cekungan (basin) yang terisi air. Cekungan ini bisa terjadi karena beberapa sebab, misalnya karena adanya proses tektonik seperti patahan, yang membentuk danau tektonik seperti Danau Singkarak di Sumatra. Proses vulkanik membentuk danau vulkanik seperti Danau Batur di Bali. Pelarutan batuan karst juga akan menghasilkan danau dolina. Mencairnya es akan membentuk danau glasial. Sementara itu, danau buatan manusia sering disebut waduk atau bendungan.

Air Tanah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDG37gM0ar1W0U5NcXGYAbrXgrAQJSY47X0X6hFtRuppTB6RYfFpz0pDM7cJcIKgt-HoH6OzkufasARN2d3b5CVVMB9_UdbDZ1ulvz33Dt5dm48rRzQCfKUuhRy6HR1MsCL0g4lgDaV2lT/s1600/Profil_air_tanah.pngAir tanah merupakan bagian dari air di Bumi yang berasal dari air hujan. Air hujan yang jatuh di permukaan tanah meresap ke dalam tanah kemudian terkumpul pada suatu lapisan batuan yang tidak tembus atau kedap air (impermeable). Meskipun jumlahnya hanya 0,75% dari total air di Bumi, air tanah merupakan air tawar yang banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti memasak, mandi, dan mencuci.

Perairan Laut
Perairan laut yang mengelilingi benua-benua di Bumi dapat dibedakan menjadi samudra. Sebenarnya Bumi hanya memiliki satu samudra karena keempat samudra terhubung satu dengan lainnya. Benua-benua dan pulaupulau yang muncul di atas samudra luas seakan-akan menjadi pembatas dan pembeda samudra-samudra tersebut. Adanya benua-benua dan pulaupulau yang membatasi samudra menimbulkan adanya istilah laut, selat, serta teluk.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4hQhAe927Wd0PsvNwfGOdsz7P69Sgv3zpulAf9YaPovzdBX4KO5TIjR6NzQtXmKyR45GKM1fU8q2kJhI2djDBmSUPayo2enZ7OBG3i7xrbOK79kNUK926F_XBMN5ogwiyvN28z7h1ekTJ/s1600/Picture12.jpg

Zona Laut
Laut mempunyai kedalaman dasar yang berbeda-beda. Dasar laut membentuk lereng mulai garis pantai ke arah tengah laut. Kedalaman laut makin bertambah dengan makin jauh jaraknya dari daratan pantai. Berdasarkan zona kedalamannya, laut dapat dibedakan menjadi beberapa zona sebagai berikut.
a)      Zona litoral atau zona pasang surut, merupakan wilayah laut yang berada di antara pasang naik dan pasang surut air laut. Zona ini sering disebut dengan daerah pantai.
b)      Zona neritik, merupakan wilayah laut yang berada di antara garis pantai kedalaman 200 m. Pada zona ini sinar matahari masih dapat menembus ke dalam. Ikan dan sejenisnya serta tumbuhan laut banyak dijumpai pada zona ini.
c)      Zona batial, merupakan wilayah laut yang berada pada kedalaman 200–2.500 m. Pada zona ini sinar matahari sudah tidak mampu menembus ke dalam sehingga organisme laut tidak sebanyak pada
d)     Zona abisal, merupakan wilayah laut yang mempunyai kedalaman lebih dari 2.500 m. Suhu pada wilayah ini sangat dingin. Hewan laut yang dapat hidup hanya terbatas dan tumbuhan laut sudah tidak ada.

Berdasarkan letaknya, laut dibagi menjadi tiga jenis, yaitu laut pedalaman (Continental Sea), laut tepi dan laut pertengahan.
a.      Laut Pedalaman (Continental Sea)
Laut pedalaman adalah laut yang terletak di antara dua benua. Sesuai dengan namanya laut ini menjorok ke pedalaman atau dikelilingi oleh daratan. Karena letaknya tersebut, laut ini tidak dipengaruhi arus samudera dan tidak mengalami pasang surut. Kadar garamnya juga berbeda dengan laut pada umumnya. Contoh laut pedalaman adalah Laut Kaspia, Laut Hitam, dan Laut Mati.
b.      Laut Tepi
Laut tepi adalah laut yang terdapat pada landas benua atau di benua, tetapi berhubungan bebas dengan samudera. Karena letaknya di tepi maka arus pasang samudera mempengaruhi arus di laut tepi. Contoh laut tepi adalah Laut Jepang, Laut Arab, Laut Utara, dan Laut Cina Selatan.
c.       Laut Pertengahan
Laut Pertengahan adalah Laut yang berada di tengah-tengah benua. Contoh laut pertengahan adalah Laut Merah dan Laut Tengah.

Batas Wilayah Laut
Bagi negara maritim seperti Indonesia, batas laut merupakan hal yang sangat penting untuk disepakati aturannya. Hal ini menyangkut kekayaan alam yang ada di dalamnya dan kedaulatan suatu negara. Walaupun sampai saat ini terjadi permasalahan dalam penentuan batas wilayah laut dengan negara tetangga terutama Malaysia, sebenarnya Perserikatan Bangsa- Bangsa telah menetapkan Hukum Laut Internasional yang dikenal dengan nama UNCLOS (United Nation Convention on The Law of The Sea) di Jamaika Tahun 1982. Menurut aturan tersebut, batas Laut Indonesia meliputi batas landas kontinen, batas teritorial dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
a.      Batas Landas Kontinen
Dari garis pantai ke arah lautan sejauh 200 m, dasar lautnya menurun secara perlahan-lahan dan masih menunjukkan ciri sebuah benua. Daerah tersebut dikenal dengan nama landas kontinen yaitu batas dasar laut yang paling tepi. Lautan yang ada di atasnya, berupa laut dangkal dengan kedalaman kurang dari 200 m. Batas landas kontinen tentunya tidak sama. Walaupun demikian, jarak terjauhnya sekitar 200 mil dari garis dasar yaitu garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung terluar pulau. Negara yang menguasai batas landas kontinen memiliki hak untuk memanfaatkan sumberdaya alam yang terdapat di dalam dan di bawah wilayah itu.
b.      Batas Laut Teritorial
Batas laut teritorial Indonesia adalah sejauh 12 mil. Batas tersebut ditarik dari garis dasar dari pulaupulau terluar wilayah Indonesia. Laut yang terletak di dalam garis dasar disebut laut pedalaman. Pada wilayah laut teritorial, negara memiliki kedaulatan penuh. Walaupun demikian, negara yang bersangkutan tetap harus menyediakan jalur pelayaran lalu lintas damai, baik di atas permukaan maupun di bawah permukaan air.
c.       Zone Ekonomi Ekslusif
Jenis wilayah atau zone laut lainya yang menjadi hak sebuah negara adalah Zone Ekonomi Ekslusif (ZEE) yaitu wilayah laut sejauh 200 mil dari garis dasar ke arah laut bebas sebuah negara kepulauan. Dalam zone tersebut, negara memiliki hak atau berdaulat atas eksplorasi dan eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan sumberdaya alam, baik hayati maupun non hayati di laut maupun di bawah dasar laut. Negara yang bersangkutan memperoleh kesempatan pertama dalam pemanfaatannya. Namun demikian, negara tersebut memiliki pula kewajiban untuk menghormati lalu lintas damai di lautan tersebut.

Pemanfaatan Perairan Darat bagi Kehidupan
http://energitoday.com/uploads/2013/02/plta1.jpg
1.      Pemanfaatan air sungai di antaranya adalah:
a.       sebagai sumber air untuk kegiatan pertanian;
b.      sebagai pembangkit Tenaga Listrik (PLTA) ;
c.       sebagai prasarana lalu lintas;
d.      sebagai sumber pangan berupa ikan dan sejumlah binatang lainya;
e.       sebagai tempat budidaya ikan air tawar;
f.       sebagai sarana kebutuhan rumah tangga seperti cuci, mandi dan kakus

.
2.      Manfaat air tanah bagi kehidupan manusia antara lain sebagai berikut:
a.       Kebutuhan rumah tangga, yaitu untuk mandi, mencuci, memasak, dan air minum.
b.      Irigasi, yaitu sumber air bagi pertanian, misalnya sumur bor di daerah Indramayu, Jawa Barat.
c.       Perindustrian, yaitu dimanfaatkan sebagai sumber air industri, misalnya industri tekstil dimanfaatkan untuk pencelupan, industri kulit untuk membersihkan kulit, dan lain-lain.

3.      Manfaat danau bagi kehidupan:
a.       Danau sebagai pembangkit listrik
b.      Tempat rekreasi, Danau dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi air.
c.       Perikanan darat, Perikanan darat dengan cara menggunakan jaring terapung maupun keramba
d.      Pengendali banjir, Danau mengatur volume air yang akan dikeluarkan ke sungai melaui outlet sungai di danau tersebut.

Laut memberikan banyak manfaat bagi kehidupan, di antaranya sebagai berikut:
a.       Sumber mata pencaharian penduduk
Perairan laut merupakan sumber kehidupan bagi nelayan. Perairan laut menyediakan berbagai macam jenis ikan, kerang, udang, dan sebagainya.
b.      Sarana transportasi laut
Laut merupakan air yang murah, karena hampir tidak diperlukan biaya pembuatan dan pemeliharaan. Transportasi laut dapat berupa kapal penumpang, kapal barang, dan kapal pesiar.
c.       Pembangkit tenaga listrik
Perairan laut memiliki potensi angin dan gelombang yang besar. Angin dan gelombang saat ini dimanfaatkan sebagai penggerak motor penghasil listrik.
d.      Tempat wisata bahari
Laut dapat dijadikan tempat rekreasi dan wisata bahari, misalnya di Cilincing, Ancol, dan Parangtritis.
e.       Tempat pertahanan dan keamanan
Laut merupakan tempat pertahanan dan keamanan. Kapal-kapal laut dapat menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah Indonesia dari serangan negara asing.
f.       Sumber bahan tambang
Bahan tambang terutama minyak dan gas banyak dijumpai di tengah perairan laut. Hal ini terjadi karena bahan-bahan pembentuk minyak, seperti jasad organik ikan dan tumbuhan banyak terjadi di laut.

#dari berbagai sumber



0 komentar:

Posting Komentar