Kamis, 29 September 2011

2


Kau bgai embun yang jatuh disiang hari, menyejukan teriknya mentari, teduhkan dahaga hingga menjadi tetesan kabut yang mengalir, lihatlah air sungai begitu tenang mengalir tanpa batas meski kemarau meraja, seperti cintaku yg mengalir seirama dtak jntungq hingga raga ni terus menua..

0 komentar:

Posting Komentar