Rabu, 22 Agustus 2012

Bentang Lahan Pantai

Assalamu'alaikum dan selamat malam kawan2 semua,, 
Sehubungan dengan hoby saya mbolank ke pantai dan jurusan saya adalah Geografi, kali ini saya akan sharing about bentang lahan P.A.N.T.A.I..
Sebagai pecinta pantai, hendaknya kita sedikit mengetahui tentang tenpat yg biasa kita kunjungi ini. jadi, Ke pantai bukan hanya untuk refresing, buang sial, dan buang strezz tapi juga untuk ajang observasi untuk memperkaya pengetahuan. (let's be smarter broo)

Sebenarnya tempat seperti apakah yang bisa dinamakan pantai?? apakah semua yang berpasir itu bisa disebut pantai?? bagaimana proses terbentuknya, dan seperti apa jenis2 pantai yang ada??

Mari kita bahas lebih lanjut...
Pantai merupakan kenampakan dari suatu bentang alam yang dipengaruhi oleh gelombang dan arus yang terletak di bagian tepi daratan (continental)


PROSES TERBENTUKNYA PANTAI

Tenaga yang mempengaruhi proses pembentukan pantai, baik secara langsung maupun tidak langsung ada beberapa macam, yaitu gelombang laut, arus litoral, pasang naik dan pasang surut, tenaga es, dan kegiatan organisme laut.
1. Gelombang Air Laut
Gelombang dapat terjadi dengan beberapa cara, misalnya longsoran tanah laut, batu yang jatuh dari pantai curam, perahu atau kapal yang sedang lewat, gempa bumi di dasar laut, dan lain sebagainya. Diantaranya adalah gelombang yang disebabkan oleh angin. Angin akan berhembus dengan kencang apabila terjadi ketidakseimbangan tekanan udara. Karena tekanan yang tidak sama di permukaan air itulah yang menyebabkan permukaan air berombak. Adanya gelombang ini sangat penting dalam perkembangan garis pantai.
2. Arus Litoral
Selain gelombang air laut, arus litoral juga merupakan tenaga air yang sangat penting pengaruhnya dalam pembentuka garis pantai. Pengaruh arus litoral terhadap perkembangan garis pantai dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tekanan atau kekuatan angin, kekuatan gelombang laut, kedalaman air, dan bentuk pantainya. Apabila bentuk pantainya landai dan proses pengendapannya cukup besar, maka arus litoral mempunyai pengaruh yang sangat penting sebagai tenaga pengangkut. Pada daerah pantai yang tersusun dari batuan yang tidak kompak, proses erosi akan bekerja sangat intensif. Jika hasil pengendapan terangkut dari permukaan air yang dangkal menuju permukaan air yang lebih dalam, maka arus litoral merupakan tenaga yang sangat efektif dalam proses pengendapan di pantai.
3. Pasang Naik dan Pasang Surut
Pengaruh pasang-surut yang terpenting terhadap pembentukan pantai adalah naik-turunnya permukaan air laut dan kekuatan gelombangnya. Apabila gelombang besar terjadi pada saat pasang naik akan merupakan tenaga perusak yang sangat hebat di pantai. Arus air yang ditimbulkan oleh pasang naik dan pasang surut akan bergerak melalui permukaan terbuka dan sempit serta merupakan tenaga pengangkut endapan daratan yang sangat intensif.
4. Tenaga Es
Pengaruh tenaga es yang terpenting yaitu adanya pengkerutan es dan pemecahan atau pencairan es. Air yang berasal dari bawah akan naik dan mengisi celah-celah dan akhirnya akan membeku. Apabila terjadi perubahan iklim, maka es akan mencair sehingga permukaan airnya akan bertambah besar.
5. Organisme
Jenis binatang laut yang sangat penting dalam proses pembentukan garis pantai beserta perubahannya salah satunya yaitu binatang karang. Binatang karang yang paling banyak membentuk batuan karang ialah golongan polyps. Polyps merupakan jenis binatang karang yang sangat kecil yang hidup dengan subur pada air laut yang memiliki kedalaman antara 35-45 meter.
Jenis makhluk hidup lain yang berpengaruh pada perkembangan pantai ialah tumbuh-tumbuhan ganggang (algae). Ganggang merupakan jenis mikro flora yang dapat membantu pengendapan dari larutan yang mengandung kalsium karbonat menjadi endapan kapur.



Menurut Johnson, pantai dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
  1. Pantai yang Tenggelam (Shoreline of submergence)
Shoreline of submergence merupakan jenis pantai yang terjadi apabila permukaan air mencapai atau menggenangi permukaan daratan yang mengalami penenggelaman. Disebut pantai tenggelam karena permukaan air berada jauh di bawah permukaan air yang sekarang. Untuk mengetahui apakah laut mengalami penenggelaman atau tidak dapat dilihat dari keadaan pantainya. Naik turunnya permukaan air laut selama periode glasial pada jaman pleistosin menyebabkan maju mundurnya permukaan air laut yang sangat besar. Selain itu, penenggelaman pantai juga bisa terjadi akibat penenggelaman daratan. Hal ini terjadi karena permukaan bumi pada daerah tertentu dapat mengalami pengangkatan atau penurunan yang juga dapat mempengaruhi keadaan permukaan air laut. Pengaruh ini sangat terlihat di daerah pantai dan pesisir.
Pada bentang lahan yang disebabkan oleh proses geomorfologi, pantai yang tenggelam dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Hal ini dapat dilihat dari bentuk pantai yang berbeda sebagai akibat dari pengaruh gelombang dan arus laut. Jenis-jenis pantai tersebut antara lain:
a. Lembah sungai yang tenggelam
estuari
Pada umumnya lembah sungai yang tenggelam ini disebut estuarium, sedangkan pantainya disebut pantai ria. Lembah sungai ini dapat mengalami penenggelaman yang disebabkan oleh pola aliran sungai serta komposisi dan struktur batuannya.








b. Fjords atau lembah glasial yang tenggelam
Fjords of Norwegia
Fjords merupakan pantai curam yang berbentuk segitiga atau berbentuk corong. Fjords atau lembah glasial yang tenggelam ini terjadi akibat pengikisan es. Ciri khas dari bagian pantai yang tenggelam ini yaitu panjang, sempit, tebingnya terjal dan bertingkat-tingkat, lautnya dalam, dan kadang-kadang memiliki sisi yang landai. Pantai fjords ini terbentuk apabila daratan mengalami penurunan secara perlahan-lahan. Bentang lahan ini banyak terdapat di pantai laut di daerah lintang tinggi, dimana daerahnya mengalami pembekuan di musim dingin. Misalnya di Chili, Norwegia, Tanah Hijau, Alaska, dan sebagainya.
c. Bentuk pengendapan sungai
Bentuk pengendapan sungai dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu: (1) Delta, yaitu endapan sungai di pantai yang berbentuk segitiga dan cembung ke arah laut; (2) Dataran banjir, yaitu sungai yang terdapat di kanan dan kiri sungai yang terjadi setelah sungai mengalami banjir; (3) Kipas alluvial, yaitu bentuk pengendapan sungai seperti segitiga, biasanya terdapat di daerah pedalaman, dan ukurannya lebih kecil bila dibandingkan dengan delta, serta sungainya tidak bercabang-cabang.
Kipas alluvial
Delta

d. Bentuk pengendapan glasial
Bentuk pengendapan ini disebabkan oleh proses pencairan es.

e. Bentuk permukaan hasil diastrofisme
Bentuk kenampakan ini dapat diilustrasikan sebagai fault scraps (bidang patahan), fault line scraps (bidang patahan yang sudah tidak asli), graben (terban), dan hocgbacks. Setelah mengalami penenggelaman, fault scraps, fault line scraps, dan dinding graben akan langsung menjadi pantai.

f. Bentuk permukaan hasil kegiatan gunung api
Jenis pantai yang disebabkan oleh kegiatan gunung api ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: (1) Merupakan hasil kegiatan kerucut vulkanis (mound), yang menyebabkan terbentuknya pantai yang cembung ke luar; (2) Merupakan hasil kegiatan aliran lava (lava flow), yang menyebabkan terbentuknya pantai yang cekung ke luar

2.Pantai yang Terangkat (Shoreline of emergence)
Pantai ini terjadi akibat adanya pengangkatan daratan atau adanya penurunan permukaan air laut. Pengangkatan pantai ini dapat diketahui dari gejala-gejala yang terdapat di lapangan dengan sifat yang khas, yaitu:

  • Di daerah ini banyak dijumpai teras-teras pantai (stacks), lengkungan tapak (arches), pantai terjal (cliffs), serta gua-gua pantai (caves).
  • Terdapatnya teras-teras gelombang. Teras gelombang ini terbentuk pada saat permukaan air mencapai tempat-tempat di mana teras tersebut berada. Teras-teras ini merupakan batas permukaan air.
  • Terdapatnya gisik (beaches). Gisik yaitu tepian laut yang terdapat di atas permukaan air laut yang terjadi karena adanya pengangkatan dasar laut.
  • Terdapatnya laut terbuka. Laut terbuka ini terjadi karena adanya dasar laut yang terangkat.
  • Garis pantai yang lurus (straight shoreline)
Erosi gelombang dan pengendapannya pada laut dangkal cenderung menurunkan bentang lahan dan menyebabkan dasar laut dasar laut yang dangkal menjadi datar. Apabila dasar laut yang dangkal tersebut sekarang mengalami pengangkatan, maka garis pantai yang terbentuk akan kelihatan lurus.

3. Pantai yang Netral (Neutral shoreline)
Jenis pantai ini terjadi di luar proses penenggelaman dan pengangkatan, misalnya pantai yang terjadi pada delta, plain hanyutan, terumbu karang, gunung api, gumuk-gumuk pasir, dan jenis pantai yang merupakan hasil dari sesar (patahan).

4. Pantai Campuran (Compund Shore Lines)
semula merupakan pantai tenggelam yang terdiri dari beach kemudian air laut surut sehingga dasar laut muncul ke permukaan atau pantai timbul kemudian tenggelam karena es di daratan mencair.



TOPOGRAFI PANTAI
Erosi gelombang sangat mempengaruhi terjadinya garis pantai. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya erosi gelombang, misalnya ukuran dan kekuatan gelombang, kemiringan lereng dan ketinggian garis pantainya, komposisi batuannya, kedalaman airnya, serta lamanya proses tersebut berlangsung.
Apabila gelombang di laut dalam menghempas pantai yang curam, maka sebagian besar air akan membalik kembali ke laut dan mengerosi lereng kliff tersebut dan naik dari permukaan air yang dangkal.
1. Kekuatan Gelombang
Gelombang pasang yang menghempas pantai merupakan penyebab pengikisan gelombang secara langsung. Bekas-bekas pengikisan gelombang tersebut menyebabkan semakin besarnya kekuatan gelombang.

2. Kenampakan Hasil Kerja Gelombang
Seperti halnya tenaga pengikis yang lain, tenaga gelombang juga dapat menyebabkan pengendapan selain menyebabkan pengikisan, sehingga di satu sisi menebabkan kerusakan pantai dan di sisi yang lain akan menyebabkan berkembang atau terbentuknya garis pantai.
3. Kenampakan Hasil Pengendapan Gelombang
Kenampakan bentang lahan hasil pengendapan gelombang ada beberapa macam, yaitu:
  • a. Gisik (beach)
Gisik merupakan suatu bentuk pengendapan yang terjadi di pantai. Gisik terletak tinggi di atas pantai belakang atau pada posisi lainnya pada pantai depan. Kadang-kadang gisik ini terlihat seperti jembatan yang bertingkat-tingkat turun ke arah laut. Material pada gisik ini terdiri dari kerikil yang bulat-bulat, kerikil yang kasar (gravel), dan pasir.
  • b. Penampang gisik yang seimbang
Apabila dalam perkembangannya pantai yang tenggelam mencapai tingkatan gisik yang lebar dan memencarpada pantai depan, maka akan terjadi keseimbangan antara tenaga erosi dan pengangkutan yang berasal dari gelombang dari proses pengendapan arus bawah serta arus pantai yang lain. Apabila proses penyeimbangan ini terjadi, maka lereng akan terlihat bertingkat-tingkat sesuai dengan arah arus ke laut. Inilah penampang melintang pantai yang mengalami keseimbangan. Jenis pantai ini biasanya berbentuk cembung ke atas dan bertingkat-tingkat ke arah daratan.
  • c. Gisik puncak (cusped beaches)
Gisik puncak ini terbentuk akibat kegiatan gelombang. Pada sisi yang mengarah ke laut dari beberapa gisik terdapat endapan pasir, kerikil, atau batu-batu besar yang seragam. Di bagian bawah terdapat semacam bukit kecil yang merupakan puncak gisik yang berbentuk agak cembung.
  • d. Gosong pasir (offshore bars) atau penghalang (barrier)
great barrier
Apabila dataran hasil kegiatan gelombang terbentuk cukup luas dan di daerah ini terjadi proses sedimentasi yang juga luas, maka gelombang badai yang cukup besar mampu memecah daratan dan akan membentuk semacam jembatan yang arahnya sejajar dengan garis pantainya. Endapan yang terlihat seperti jembatan ini disebut penghalang (barrier), ambang (bar), atau gosong pasir (offshore bars).





4. Kenampakan Hasil Arus Litoral
Arus litoral bekerja secara langsung pada permukaan tanah, terutama pada tanah atau batuan yang lunak dan tidak kompak akan menjadi tenaga pengikis yang sangat hebat. Hasil dari pengikisan ini akan diendapkan pada dasar air yang dalam dan hanya sebagian saja yang ikut terbawa oleh arus. Adapun beberapa bentukan hasil kegiatan arus litoral yaitu:

a. Ujung atau semenanjung (spits)
Arus litoral yang mencapai permukaan air yang dalam akan kehilangan tenaga angkutnya sehingga hasil pengikisan yang dibawa akan diendapkan. Apabila material yang dibawa arus laut semakin banyak, maka tanggulnya (embankment) akan tumbuh semakin panjang, lebar, dan tinggi. Apabila bagian luar tanggul ini tererosi oleh gelombang, maka material di sepanjang lerengnya akan hanyut dan akan membentuk endapan di atas permukaan air. Apabila material yang diendapkan jumlahnya cukup banyak, maka pertumbuhan tanggul ini akan mengarah ke laut dalam. Pengendapan material batuan di laut dalam yang berasal dari pulau atau permukaan tanah atau daratan yang tinggi ini disebut semenanjung (spits). Bentukan yang normal dari semenanjung ini sedikit cembung ke arah laut.

b. Ambang yang bersambungan (connecting bars)
Ambang yang bersambung (connecting bars) ini terbentuk apabila terdapat semenanjung yang terbentuk pada air yang bergerak cepat yang menghubungkan pulau-pulau atau tanjung-tanjung. Kadang-kadang juga digunakan istilah ambang teluk (baybars), yaitu ambang yang terdapat pada tanjung dan melintang di mulut teluk tersebut. Sedangkan tombolo menunjukkan ambang yang terangkat bersamaan dengan pulau-pulau yang mengalami pengangkatan.

c. Semenanjung yang membengkok (hook atau recuryed spits)
Apabila di laut sering terjadi gelombang badai, maka akan terjadi endapan baru. Dan apabila pertumbuhan tersebut mengarah ke daratan, seperti kelihatan menjadi lebih atau kurang tetap, maka akan membentuk semenanjung yang membengkok (hook atau recurved spits).

d. Putaran (loops)
Kondisi yang berlawanan dengan terbentuknya semenanjung bengkok, maka akan terbentuk kenampakan putaran (loops). Apabila arus litoral yang membentuk semenanjung bengkok menyebabkan bentukan yang mengarah atau menjorok ke laut,  bentukan kenampakan putaran ini menjorok ke arah daratan.

Sumber :
Herlambang, Sudarno. 2004. Dasar-dasar Geomorfologi. Malang: Universitas Negeri Malang
http://vhelast.blogspot.com/2012/04/konsep-dasar-dan-pengertian-bentang.html
dan sumber2 lain yang lupa :D
sekian duluw sharing na... 
mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan,, saya juga masih belajar.,
ditunggu comment dan saran nya untuk perbaikan tulisan ini..
maju terus pendidikan di Indonesia.. MERDEKA..!!!


0 komentar:

Posting Komentar